<div style='background-color: none transparent;'></div>
Home » , » Petani Bingung Memulai Musim Tanam

Petani Bingung Memulai Musim Tanam



BARABAI, KALSEL - Para petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kalibaru Kecamatan Batu Benawa, Hulu Sungai Tengah (HST) , masih bingung menentukan tanam padi, akibat kemarau panjang tahun ini. Mereka pun khawatir, masa tanam kedua bergeser ke bulan Agustus mendatang, sehingga rawan hama tikus.
Ketua Gapoktan Kalibaru, Syarwani mengatakan, awal Oktober 2012 ini, seharusnya sudah musim tanam. Namun, sampai sekarang petani  baru bisa menyemai bibit padi. “Mudah-mudahan awal Nopember ini sudah bisa mulai menanam,” harapnya. Dijelaskan,  petani yang mengandalkan irigasi maupun tadah hujan semestinya menanam pada awal Oktober sehingga bisa panen pada Maret 2013 mendatang.

Selanjutnya, tanam kedua bisa dilakukan Juni. Dengan bergesernya musim tanam, kata dia dikhawatirkan tanam kedua pada Agustus.“Padahal Agustus rawan hama tikus, karena pada bulan itu biasanya tikus berkembang biak di sawah,”katanya. Diakui kemarau cukup panjang bagi petani yang mengandalkan air irigasi bakal mempengaruhi hasil produksi. Karena debit air berkurang, sehingga tidak bisa maksimal mengaliri sawah-sawah.

Kepala Bidang Pertanian di Dinas Pertanian, Hulu Sungai Tengah, Norman Rifani, yang dikonfirmasi mengakui terlambatnya masa tanam, akibat kemarau untuk petani sawah tadah hujan dan irigasi. Meski demikian, jelas Norman, secara umum tidak akan mempengaruhi pencapaian target produksi pangan HST, yaitu  191.000 ton untuk 2012.

Norman yakin, hasil produksi bisa ditutupi dengan hasil pertanian padi di lahan rawa lebak, yang jumlahnya mencapai 14.000 hektar. “Khusus petani di rawa lebak, semakin panjang kemarau, sebenarnya makin diuntungkan, karena mereka bisa menggarap lahan secara maksimal,” katanya.

Secara keseluruhan, jelas Norman, target tanam di HST 44.000 hektar dan saat ini sudah melebihi target yaitu 44.636 hektar. Sedangkan target produksi, dari 191.000 ton, hingga Oktober sudah mencapai 180 ton.
Share this article :
 
Copyright © 2011. Banua Nusantara . All Rights Reserved
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template Modify by Creating Website. Inpire by Darkmatter Rockettheme Proudly powered by Blogger